Top Ad unit 728 × 90

    Kajian Islam takut Kepada Allah

    Takut, ada tiga macam:

    Pertama: Takut yang bersifat rahasia, yaitu takut kepada selain Allah; seperti takut kepada berhala dan thagut karena dapat menimpakan bahaya kepadanya. Sebagaimana Allah Subhaanahu wata’ala berfirman tentang kaum nabi Hud ‘Alahissalam. Mereka berkata kepadanya,
    “Karena kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. Hud menjawab, ‘Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai saksiku dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.” (Qs. Huud [11]: 54-55)
    Juga firman Allah Ta’ala:
    “Dan mereka mempertakuti kamu dengan sembahan-sembahan selain Allah?” (QS. Az-Zumar[39]: 36)
    Inilah yang dilakukan para penyembah kuburan dan sejenisnya, yaitu berhala, mereka takut kepadanya dan menakut-nakuti ahli tauhid jika mereka mengingkari penyembahan kepadanya dan menyuruh mengikhlaskan ibadah kepada Allah Subhaanahu wata’ala. Ini merupakan bentuk penafian terhadap tauhid.
    Inilah yang dilakukan para penyembah kuburan dan sejenisnya, yaitu berhala, mereka takut kepadanya dan menakut-nakuti ahli tauhid jika mereka mengingkari penyembahan kepadanya dan menyuruh mengikhlaskan ibadah kepada Allah Subhaanahu wata’ala. Ini merupakan bentuk penafian terhadap tauhid.
    Kedua: Jika seseorang meninggalkan apa yang diwajibkan atasnya, karena takut kepada sebagian manusia, maka hukumnya adalah haram dan termasuk syirik kepada Allah Subhaanahu wata’ala yang menafikan kesempurnaan tauhid, dan inilah yang menjadi sebab turunya ayat,
    “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musryik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah keapda-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 173-175)
    Disebutkan dalam hadits,
    Disebutkan dalam hadits,
    “Sesungguhnya Allah Subhaanahu wata’ala berkata kepada seorang hamba pada hari kiamat, ‘Apa yang menghalangimu jika kamu melihat kemungkaran kamu tidak mau merubahnya?’ Lalu hamba itu menjawab, ‘Wahai Tuhanku, aku takut pada orang-orang.’ Lalu Dia berfirman, ‘Hanya Akulah yang berhak kamu takuti.'”
    Ketiga: Takut yang bersifat naluri, yaitu takut dari musuh atau binatang buas serta yang lainnya. Hal ini tidak dicela, sebagaimana Allah Subhaanahu wata’ala berfirman dalam kisah Musa ‘Alaihissalam,
    “Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu…” (QS. Al Qashash[28]: 21)
    إِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطَانَ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ
    (Sesungguhnya mereka itu tiada lain hanyala syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik)).
    Maksudnya menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya, “Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja.” Ini adalah larangan dari Allah Subhaanahu wata’ala terhadap orang-orang mukmin kalau mereka takut kepada selain-Nya.
    Dia menyuruh mereka supaya memurnikan ketakutannya kepada Allah Subhaanahu wata’ala, yakni mereka tidak takut kecuali kepada-Nya. Inilah keikhlasan yang diperintahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan diridhai oleh-Nya dari mereka.
    Maka jika mereka mengikhlaskan takut dan mengikhlaskan seluruh ibadah kepada-Nya, Allah Subhaanahu wata’ala akan memberi apa yang mereka harapkan dan mengamankan mereka dari ketakutan dunia dan akhirat, sebagaimana Allah Subhaanahu wata’ala berfirman,
    “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah” (QS. Az Zumar[39]: 36)
    Sumber: Fathul Majid, Penjelsan Kitab Tauhid (Membersihkan Akidah dari Racun Syirik), Peneliti: Syaikh Abdul Aziz Abdullah Bin Baz
    source afafrurroji

    Kajian Islam takut Kepada Allah Reviewed by DESA BEKARE on April 16, 2018 Rating: 5

    Tidak ada komentar:

    All Rights Reserved by Informasi Desa Bekare © 2016 - 2018
    Powered By Desa Bekare, Share by Web Master

    Biểu mẫu liên hệ

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Diberdayakan oleh Blogger.